Deskripsi |
: |
Terlepas dari peranannya secara ekologis, Kelelawar adalah reservoir alami dari sejumlah virus potensial terhadap penyakit zoonosis (Angela D. Luis, 2013). Keragaman spesies kelelawar mewakili sekitar 24% dari semua spesies mamalia. Secara khusus, kelelawar pemakan serangga memainkan peran penting dalam epidemiologi rabies, kelelawar vampir (haematophagous) adalah reservoir rabies pada satwa liar di Amerika Latin. Sebaliknya, informasi tentang patogenesitas Lyssaviruses pada kelelawar buah (flying fox) baru-baru ini ditemukan berperan dalam epidemiologi lyssavirus di Australia. Namun, secara umum, angka kematian pada kelelawar terinfeksi rendah, dan serokonversi terjadi pada banyak kelelawar yang bertahan hidup. Transmisi rabies dari kelelawar terinfeksi terjadi melalui gigitan atau media lainnya. (K.A. Mc Coll, N. Tordo & A. Aguilar Setién, 2000)
|