PENYERAHAAN 7.000 TELUR NYAMUK LOKAL SEMARANG DARI B2P2VRP KEPADA UGM DALAM PILOT PROJECT PENANGGULANGAN DENGUE DENGAN METODE WOLBACHIA
(Salatiga, 21/02/2023) - Penyakit Demam Berdarah Dengue masih menjadi salah satu ancaman kesehatan global Data yang terkumpul sampai dengan tanggal 19 Agustus 2020, 34 provinsi sudah terpapar DBD dan dari 514 Kab/Kota di seluruh Indonesia telah 470 Kab/Kota yang terjangkit penyakit DBD (Dirjen P2P, 2020). Indonesia telah menargetkan 90% kabupaten/kota memiliki incidence rate (IR) DBD ≤49/100.000 penduduk pada tahun 2024 dalam RPJMN 2020-2024 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024. Target tersebut diharapkan dicapai melalui kegiatan (1) peningkatan inovasi pengendalian vektor (pengendalian vektor terpadu dan secara biologis); (2) penguatan tata laksana kasus; (3) peningkatan advokasi dan komunikasi; (4) penguatan sistem laboratorium kesehatan masyarakat untuk penguatan surveilans; (5) penguatan reporting dan real time surveillance; (6) membangun sistem kewaspadaan dini; dan (7) peningkatan kemampuan daerah (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.).
Kementerian Kesehatan tahun 2023 menetapkan pilot project pengendalian Dengue dengan metode Wolbachia menjadi salah satu alternatif pengendalian DBD. Wolbachia merupakan bakteri alami yang ditemukan di hewan antropoda, termasuk serangga. Wolbachia digunakan sebagai salah satu pelengkap dalam pengendalian Demam Berdarah Dengue yang sudah ada. Wolbachia diharapkan mampu mengurangi potensi nyamuk sebagai vektor, dalam mekanisme penghambatan replikasi virus dengue yang diperankan oleh Wolbachia.
Pilot Project penanggulangan dengue dengan metode Wolbachia telah ditetapkan di 5 kabupaten / kota terpilih yang memiliki insiden atau kesakitan Dengue tinggi. Lima kabupaten / kota terpilih tersebut yaitu Kota Bandung, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Bontang, Kota Kupang, dan Kota Semarang. B2P2VRP Salatiga sebagai salah satu tim yang berperan dalam Pilot Project ini memiliki tugas untuk melakukan produksi telur nyamuk untuk memenuhi kebutuhan pilotting di lima kota. Produksi telur dilakukan oleh dua pihak, yaitu B2P2VRP dan UGM. Sebagai Langkah awal B2P2VRP mengembangbiakan 15.000 telur nyamuk lokal Semarang, 7.000 telur diserahkan kepada UGM untuk selanjutnya dikawinkan dengan telur nyamuk ber-Wolbachia dan dilakukan produksi lebih lanjut. Pihak UGM juga menyerahkan 7.000 telur nyamuk ber-Wolbachia untuk selanjutnya dilakukan backcrossing dengan nyamuk Aedes yang dikembangbiakan di B2P2VRP. (APP/B)