Mengenal Lebih Dekat Penyakit Virus Hendra
Apa itu Penyakit Virus Hendra?
(Salatiga - 31/05/2022) Penyakit virus hendra disebabkan oleh Virus Hendra (sebelumnya disebut equine morbillivirus) yang tergolong dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae. Virus hendra pertama kali diisolasi pada tahun 1994 pada spesimen yang diperoleh saat wabah pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia. Virus ini memilki genus sama dengan virus nipah yaitu Henipavirus.
Wabah pertama dilaporkan di pinggiran kota Brisbane, Hendra, Australia, pada tahun 1994. Wabah tersebut melibatkan 21 kuda pacu dan dua kasus pada manusia. Pada Juli 2016, 53 insiden penyakit yang melibatkan lebih dari 70 kuda telah dilaporkan. Semua insiden ini hanya terjadi di pantai timur laut Australia. Hingga saat ini sebanyak 7 kasus pada manusia tertular dari kuda yang terinfeksi, terutama melalui kontak selama merawat kuda yang sakit atau mati.
Bagaimana Cara Penularannya?
Penyakit virus Hendra dapat menular dari inang alami flying fox (kelelawar dari genus Pteropus) ke hewan lain dan ke manusia (zoonosis). Penularan manusia ke manusia hingga saat ini belum dilaporkan. Penularan virus Hendra ke manusia dapat terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus Hendra. Kuda dapat terinfeksi setelah terpapar virus dalam urin flying fox yang terinfeksi
Bagaimana Gejala dan Tanda Penyakit Virus Hendra?
Setelah inkubasi 9-16 hari, pasien akan mengalami infeksi saluran pernafasan seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan. Pada beberapa kasus berkembang menjadi ensefalitis yang fatal. Meskipun penyakit ini jarang, namun angka kematian (Case Fatality Rate/CFR) pada manuasi tinggi yaitu 57%.
Bagaimana Penegakkan Diagnosis Penyakit Virus Hendra?
Penegakan diagnosis virus hendra ada beberapa test, diantaranya adalah dengan menggunakan igG dan igM Elisa, Real Time polimerase reaction (RT-PCR) dan juga dengan isolasi virus. Namun, Saat ini diagnosis pemeriksaan laboratorium yang paling sering digunakan adalah RT-PCR. Di beberapa negara, pemeriksaan virus hendra harus di lakukan di laboratorium dengan level BSL diatas 2 berdasarkan analisis resiko di negara masing-masing.
Sampel yang digunakan untuk penegakan diagnosis virus Hendra adalah cerebrospinal fluid (CFS), Serum dan atau swab tenggorokan. Pemilihan sampel berdasarkan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
Bagaimana Mencegah Penyakit Virus Hendra?
Penyakti virus hendra dapat dicegah melalui:
- Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan, konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup, etika batuk/bersin
- Hindari perburuan hewan liar
- Hindari kontak dengan hewan ternak (seperti kuda) yang kemungkinan terinfeksi. Bila diharuskan melakukan kontak, gunakan alat pelindung diri. Gejala hewan yang terinfeksi meliputi gangguan pada saluran pernapasan dan persarafan, seperti demam, kesulitan bernafas, dan gangguan gerak
- Konsumsi daging secara matang
- Tidak mengonsumsi produk buah langsung dari pohonny karena dapat terkontaminasi oleh kelelawar
- Tidak menambahkan tanaman buah sebagai sumber makanan kelelawar sekitar peternakan
- Cuci dan kupas buah secara menyeluruh dan buang buah yang memiliki tanda gigitan kelelawar
- Bagi petugas kesehatan terapkan pencegahan dan pengendalian infeksi
- Menghindari kontak dengan orang yang dicurigai atau terinfeksi termasuk cairan tubuhnya
Kapan seseorang harus mencari pertolongan medis?
Jika seseorang memiliki gejala mirip penyakit virus Hendra dan ada riwayat kontak dengan orang/hewan yang dicurigai terjangkit virus Hendra atau memiliki riwayat perjalanan dari wilayah yang melaporkan kasus virus hendra maka tidak perlu panik. Segera konsultasi dan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. (Elis Dwi S)
Sumber: Ditjen P2P, CDC